13 April 2011
Stasiun Cikini - Stasiun Pondok Cina
Rabu minggu lalu, aku dan ketiga sahabat menuju ke daerah Kukusan, Depok untuk mencari tempat tinggal baru selama menempuh sisa masa pendidikan di UI Depok.
Berangkat -
Kami naik kereta ekonomi biasa yang kebetulan cukup penuh
kereta yang penuh mimpi
penuh harapan penuh doa
seorang entertainer yang luar biasa inspiratif
lumpuh tak berkaki
terduduk dalam khusyuk
bernyanyi sepenuh hati
totalitas tanpa batas
Aku sungguh mengagumi bapak ini,
alunan 'dangdut' dari bibirnya terdengar begitu merdu
inilah suara dangdut murni yang ku gemari
bukan semacam dangdut masa kini yang banyak kehilangan esensi
kedua tangannya begitu sibuk
beralaskan sandal, ia merangkak maju
menggenggam 'kotak' emas pengumpul rezeki
gerbong demi gerbong
Bapak mungkin belum sadar
kalau bapak tidak hanya mengumpulkan materi dunia, pak
banyak yang mendoakan bapak..
semoga semua rezeki itu mencukupimu dan keluargamu
semoga ikhlasnya senyum itu menentramkanmu
semoga totalitas itu mengiringi ibadahmu
semoga di syurga kelak, malaikat memasangkan sepatu indah di kakimu
banyak yang mendoakan bapak..
bahkan dengan air mata haru
atau mungkin itu hanya saya ya ?