dari belakang
aku melihat sesosok hati berdiri bersembunyi di balik pohon kelapa berusaha memberi isyarat pada seorang perempuan yang sedang hanyut bersama desir pasir yang berusaha menutupi kedua matanya dari sinar dunia
dari samping
aku melihat wajah seorang pujangga berjongkok yang berusaha mengirimkan pesan pada pasir agar disampaikan kepada seorang bidadari yang sedang melarungkan hatinya bersama hembusan udara yang berarak menuju langit
dari depan
yah aku memang tidak bisa melihat dari depan
tapi mata hatiku bisa menembus lautan dan memandang matamu,
aku bisa menatap bahwa detik detik lembut yang mengguncang pijakanmu ternyata cukup dalam dampaknya, getaran getaran itu membuat lingkaran di kepalamu meleleh dan mengguyur sanubari. mungkin sekarang kantung hatimu basah. keluarkan, lalu peraslah, nanti kau masuk angin !
maka biarkanlah deru desah hatimu itu kuakhiri menjadi sebuah lagu yang akan kunyanyikan dengan sumbang sesumbang sumbangnya biar kau tahu bahwa suaraku mungkin lebih buruk daripada suara hatimu yang berdebat itu
*kepada si jari manis gitakrishanti yang sedang menggumam