kunyanyikan namaMu saat gerimis
jatuh di pelupuk mataku senja kala
ketika lampu jalan yang
menghiasi hidupku
dipadamkan
kugenggam janjiMu lebih erat
dari genggaman pada empat balon tersisa
ketika bulatan titik titik hujan merebah
dikepalaku yang merebahkan diri
pada sajadah usang
kudekap ayatMu dalam hayat
yang mengisi kisi kisi kosong
menggenapi rongga
kekuatan hidup
kulempar ragu sejauh jauhnya
bersimpuh
menadah telapak
menundukkan kening