9 Okt 2011

gemuruh

seorang sahabat hidup
seorang teman berbincang yang hangat
sudah lebih dulu berjalan pulang menuju Tuhannya
meninggalkanku...
menungguku.

sepanjang usiaku, aku memang belum pernah merasa kehilangan yang mendalam
karena kematian
jikapun ada kerabat yang mendahului, aku belum pernah terlalu terseret
entah karena usia yang belum terlalu memahami arti perpisahan
atau karena jalinan kekerabatan yang tidak begitu akrab

mungkin rindu akan kehangatan alm. ayah kak sekar
yang terkadang mengembunkan air mataku
:(

entah apa yang akan kulakukan untuk melepas rindu
jika satu dari sahabat hatiku telah tiada
meninggalkanku jiwa dan raga
hemh pasti lebih perih dari hanya diabaikan secara terus terang
(curcol)

dan entah juga
apa yang akan sahabatku lakukan
ketika suatu hari nanti
wajahku berbayang di hatinya
padahal aku telah tiada . . .