ketika Allah adalah satu satunya tempat bersandarku
ku rebahkan semua keraguan akan masa depan yang memburam, di balik kacamata kehambaanku. ku letakkan semua hiasan dunia yang menggantung dalam hati dan pikiranku, segala bayangan tentang pujian, harta hingga cita-cita berkeliling dunia.
mulai terasa, aku sudah mulai lelah memikul harapan abu-abu
ketika Allah adalah satu satunya tempat memintaku
ku bentangkan semua jemari yang menyimpan gurat gurat harap, ku bisikkan doa doa kepadanya, dan berharap ia memantulkannya ke langit.
tangan yang hina ini, tangan yang penuh catatan dzalim dan kering amalan ini, menjadi saksi. betapa banyaknya airmata terseka, betapa tidak tahu dirinya bibir ini meminta, betapa tidak lelahnya hamba ini meminta ampunan dosa yang sudah terlanjur menggunung..
ya Allah,
ketika Engkau adalah satu-satunya untukku, maka genggamlah tanganku
dan jangan pernah Kau lepas walau sekejap mata