aku ingin mengulang dan menikmati kembali momen itu. ketika matamu menatap mataku, dan kemudian detik-detik menghentikan kita dalam kenangan yang dibekukan untuk kemudian disimpan dalam-dalam. ketika percakapan tak bernada menjadikan kita satu-satunya pasangan manusia yang tersipu dan saling mengagumi tanpa pernah lagi bertegur sapa dalam ruang-ruang nyata. ketika masa lalumu dan masa laluku menjadi jalan satu-satunya bagi kita untuk bertemu, untuk saling meyakinkan hati masing-masing yang diam-diam saling menjatuhkan pilihan.
aku ingin kembali mengulang dan menikmati momen itu. sedemikian inginnya, sampai aku ingin melupakan bahwa pada kenyataannya kita tengah menjalani sebuah ruang sela yang menahan kita untuk saling menyapa, dan kembali menjadi dua manusia ragu yang saling menunggu.