14 Mei 2011

Senin, seminggu yang lalu

senin jam tujuh pagi, jam sibuk.
semua ayah berlarian mengejar rezeki yang bertaburan
milyaran ibu menguatkan kakinya mencari ridha Illahi
siswa siswi berhamburan mencari jalan ke surga melalui ilmu
semua orang sibuk menata masa depan.


kecuali puluhan anak muda masa kini (---.---) yang mulai sibuk memenuhi halaman parkir Depok Town Center sejak pagi. ada apa ya ? ada bazaar buku ? atau ada ceramah agama ? oh mungkin ada seminar pendidikan ?
Ah, sebuah pukulan telak dimataku saat menyadari bahwa mereka berkumpul karena ada acara musik outdoor akan digelar disana. INBOX.


Iya, acara inbox. pagi. jam tujuh pagi.
bukan acaranya yang dimulai jam tujuh pagi, tetapi antusiasme anak muda -yang merasa masa kini- itulah yang dimulai sejak pagi. mulai dari yang berdandan secantik dan setampan mungkin, sampai kepada sekelompok anak SMU yang akhirnya memilih berbelok dan parkir ditepi jalan. merelakan kesempatan mendapat ilmu untuk diamalkan di masa depan dan juga membantu memberatkan amalan di akhirat.


Mau dengar yang lebih ironis lagi ?
Sahabatnya adik temanku, sudah tiba di tempat itu sejak pukul lima pagi. serius loooo jam lima pagi udah nongkrong di pinggir mall ?? plus dandan rapi pula. alasannya ? Biar dapet 'shaf' paling depan !
diapun mengirim sms kepada adiknya teman tadi, mengajaknya turut datang, karena kebetulan lokasi masih sepi. (ya menurut lau ?!) namun adik itu menolak, dan memilih membantu ibu menjaga ayahnya yang sedang sakit dirumah.


Kalau jam lima pagi sudah disana,
kira-kira mandi jam berapa ya ?
bersiap-siap sejak jam berapa pula ?
dan shalat shubuh dimana ya ??


Asiknya bisa berusaha berlari mengejar shaf terdepan untuk melihat artis idola bernyanyi di depan muka (atau lebih tepatnya diatas ? kan dipanggung -_- ) dan bersyukurlah mereka karena mendapat apa yang mereka mau, karena mereka berusaha sekeras itu, mengabaikan dingin dan gelapnya perjalanan, mengesampingkan omongan orang lain yang tidak sepaham, demi mencapai tujuan yang indah (setidaknya bagi mereka) yang mungkin tidak akan ada kesempatannya dua kali.


Tidakkah kau pikir ini juga berlaku bagi Allah ?
Jika kita berlarian, berburu, mengejar waktu bertemu Allah
Untuk berbaris di shaf terdepan, menghadapNya
Mengabaikan kering dan kejamnya dunia,
Mengesampingkan semua pendapat miring yang ada,
Dan terus berkejaran menuju Allah, tidakkah kita akan mendapatkanNya ?
Bertemu manusia, yang Allah ciptakan saja bisa,
Masa iya bertemu penciptanya tidak bisa ?


Dan tahukah kamu, ?
Allah menunggumu, setiap hari