12 Sep 2012

they called my heart a machine

sejak menatap kalender pagi ini, kepalaku tak bersuara. saking alfanya hingga tak mampu menghentikan ratusan mesin yang lalu lalang dan terus menerus berbisik: aku harus terus melangkah, sepertimu yang sudah melalu dihadapku.

tentang menghapus jejak kakiku di setiap spasi buku ceritamu, aku tidak tahu apakah kau sulit melakukannya atau tidak, tapi kau terlihat melakukannya dengan baik. sangat baik :')
dan sepertinya kini adalah giliranku untuk meniru kecepatan langkahmu. membuka mata, mengangkat kepala, menghela nafas, dan melangkah lagi.

***

lebih banyaklah bicarakan isi hatimu, jangan terlalu banyak memendam. orang lain juga perlu tahu apa yang kau rasa, karena orang lain juga harus mau mengerti.
luaskanlah pikirmu, jangan batasi pengetahuan apapun yang bisa kau serap. buat orang lain semakin senang mendengar cerita-ceritamu.
kurangi makan makanan yang terlalu pedas, hargai masa depanmu. karena orang tuamu selalu mengharap kesehatanmu dalam doa-doa mereka.


hari ini, genap dua tahun aku mendoakan kematangan imanmu dalam sujudku.
jawabku hari itu tentang alasan mengapa aku mendoakanmu, tentu saja alibi
kau menuliskan banyak kebaikan dan pelajaran dalam lembaran hariku
maka izinkanlah doaku itu menjadi pendampingmu menuju kebaikan
yang akan terus berbunga, tanpa perlu kau siram.

berjalanlah terus, di jalan yang kau yakini
dimana mungkin tiada lagi keyakinanku disana
ini jalanmu, maka nikmatilah setiap jengkalnya
bersamanya, atau bersama siapapun.
selamat usia dua puluh satu, mas.
bahagia selalu ya :)