25 Des 2012

senandung gerimis

aku mencintaimu bagai rinai hujan yang merebah ke atas tanah. memecahkan diri menjadi partikel yang mungkin sudah tak lagi kau kenali. demi meresap ke dalam sendi-sendi keyakinanmu. dan demi mampu menyuburkanmu, hingga kelak partikel aku yang sedikit demi sedikit menguap dalam molekul doa akan membuatmu mampu berdiri tegar, berkelopak, dan mekar.

aku mencintaimu bagai derai hujan yang meratap di luar jendela kamarmu. meraba kaca-kaca dengan gemetar. hanya untuk memastikan tak ada satupun bagian dari diriku yang masuk dan menyakiti kehangatan yang kau miliki di dalam dirimu. hanya agar kau tetap menjadi dirimu yang seharusnya, tanpa sedikitpun memintamu mengerti.

aku mencintaimu bagai tetes hujan yang menggenggam kata di ujung kertas. melupakan kerutan dingin di jemariku demi menggenggam erat jemarimu agar kau tak memudar dan terjatuh karena derasnya kataku yang mungkin menyakitimu. demi untuk membuatmu tetap ada. meski untuk itu berarti aku harus berlinang pergi.



aku mencintaimu seperti bulir hujan yang menolak untuk egois
aku tak akan memintamu menjadi air sepertiku, hanya untuk berarus bersama. pun tak akan memaksamu menjadi laut untuk menerimaku bermuara.
aku mencintaimu seperti bulit hujan yang menolak untuk egois
sekedar menjadi hujan yang sesekali datang dan menjengukmu, meneduhkan terik untukmu,
rasanya, .. terasa cukup

~
rumah cinta, 18.11.12.17.01