7 Sep 2013

malam

dan kembali aku tenggelam dalam bayang-bayang itu.
kali ini dengan cara yang lebih dramatis. seseorang datang dengan cambuk titipan Allah, yang kemudian digunakan perlahan, sesuai skenario dan kehendakNya.

aku masih terbaring dalam keyakinan yang salah ketika semesta menundukan egoku untuk mendengarkan semua cerita yang kau senandungkan. semua teguran itu menarik langkah-langkah kecilku kembali ke pelataran madinah. ketika Muhammad, yang sesungguhnya mengharapkan Mekkah sebagai jawabannya, dituntun menemukan pertolongan di Madinah. aku seperti bisa merasakan desir haru-gemetar-letih-lega di dalam dada Muhammad bergantian terasa di dadaku..

sepertinya kesombonganku sudah melampaui batas :""( rasa-rasa angkuh yang tumbuh dan merasa bahwa aku sudah cukup berkembang, aku pantas mendapatkan yang lebih mudah, lebih baik, lebih lebih lebih dan lalu memaksa orang lain menerimanya tanpa penyesuaian.
astaghfirullaah al adziim :_(

ya Allah, mungkin ini saatnya aku kembali bersimpuh dan memperbaiki keyakinan bahwa pertolonganMu melebihi batas-batas definisi dan semua bebalnya aku dalam menerima pengertiannya. melebihi semua kebutuhan dan permintaanku. meski aku mungkin suatu saat akan kembali menangisi bahwa sebagaimanapun Engkau takkan memberi beban yang lebih besar dari dayaku menahannya, aku tetap hanyalah seorang manusia. seorang perempuan.
tapi tetaplah ingat ini: aku selalu ingin kembali :")


"i was too young to understand"
kalo gitu Muhammad juga bakal bilang ke malaikat Jibril: "i was too stupid to read"

---

about this man, i keep question Allah
"mengapa Allah terlalu banyak automatic-tolerration tercipta untuknya?"
tapi bukan Allah kalo jalanNya ngga penuh kejutan kan.
so i think this the answer, isn't it, ya Ghafuur ?
all those random questions and curiousness about him, membawaku menuju sebuah jawaban dari sebuah pesan yang pernah kularungkan padamu puluhan malam yang lalu
bahwa aku ingin kembali :")