12 Jan 2014

tidak ada balasan terbaik selain dari sisi Allah

#latepost

baru menyadari bahwa tingkatan tertinggi ikhlas adalah ketika bahkan dalam kesulitan kita sempat ucap Alhamdulillaah atas sekecil-kecilnya karunia yang tersisa.. ketika aku meyakini dan menyerahkan diriku sebagai seorang hamba yang beriman, seharusnya aku tahu, aku tak perlu khawatir atas apa-apa lagi. sungguh tak perlu khawatir atas apa-apa lagi.

hal menarik hari ini, menyaksikan seorang pengendara bemo yang mengucapkan hamdallah dengan penuh syukur seraya menatap nama Allah di atas cermin di atas setirnya. dikala semua orang berburu tidak sabar menanti lampu merah matraman, ia mengajak sedikit waktunya untuk bersama-sama senantiasa terhibur oleh rezeki kecilnya. gantungan hiasan nama Allah itu yang ia jadikan pengingat dikala suatu detik mungkin ia akan terlupa.

terlintas hatiku berbisik, kenapa manusia yang lupa harus dihibur? bukankah seharusnya ketika kita lupa, kita ini diingatkan? hmm mungkin hakikat manusia ketika semakin menjauh, semakin lupa kepada Allah, tempat segala sesuatu bermula dan bermuara, maka hatinya akan semakin bisu, hampa, dan sedih. dan mungkin inilah dasarnya kenapa hamba yang khilaf perlu dihibur, bukan semata-mata diingatkan.

"... dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar"
Al baqarah : 155

***

de, tanam lagi kekuatanmu lebih dalam, padatkan lagi fondasinya..
saat ini aku masih mengizinkanmu menyirami kekuatan ini dengan airmata penyesalan atas kerapuhan yang sudah sudah. tapi sesungguhnya aku lebih suka jika kita sama sama bersabar menanti hujan, yang suatu ketika, entah kapan, tapi pasti akan meneduhkan akar akar kaki kita yang secara berkala pasti akan menemui musim keringnya jika tidak senantiasa disirami iman.

ikhlas, lillaah, melapanglah :)