13 Jul 2014

dan inilah pertengahannya

dengan takbir sebagai permulaannya, aku dipaksa meyakini bahwa kuasa Tuhan begitu amatlah besar. Maha Besar. betapa maha besarnya, hingga kasih sayangNya meliputi siang dan malam, bagi hambanya yang meminta maupun yang tidak.

banyak orang di dunia ini begitu rindu bertemu dengan Tuhannya. melalui shalatnya, shalawatnya, shadaqahnya, akhlaknya. sesungguhnya akupun merindukan hal yang sama, namun tulisan tulisan di dalam kitab banyak berkisah kepadaku bahwa pertemuan dengan Tuhan adalah sebuah momen suci yang mana hanya hamba pilihan lah yang akan dikaruniakan kesempatannya. dan perkataan itulah yang selalu menghantui kelalaianku..

akankah tiba pertemuan itu untukku
sedang sepuluh malam telah berlalu
dan rasanya dosa di punggungku belum juga meringan
sesungguhnya bukan hanya sepuluh malam,
tetapi ribuan sepertiga malam,
ratusan teguran untuk taubat,
dan puluhan lalilatul qadr sudah berlalu begitu saja

apakah mungkin sesungguhnya dengan kasih sayangmu ya Rabbi, telah Kau telah hapuskan dosa-dosaku, meski sepertinya upaya memintaku tak pernah setulus itu? apakah masih ada waktu untukku perlahan menghapus catatan dosa yang terpahat di atas batu batu pilihanku, untuk kemudian pulang kepadaMu dalam keadaan suci ya Allah?

sedangkan aku tidak ingin menjadi yang pertama masuk neraka, ataupun yang terakhir masuk surga..


***
dari Abu Hurairah ra,
"inilah bulannya, dimana awalnya adalah rahmat, pertengahannya maghfirah, dan akhirnya adalah 'itqun minan naar (pembebasan dari api neraka)"