1 Agu 2014

kenang-an

pagi pagi sekali aku lihat kau sibuk dengan dirimu sendiri yang bergegas ingin pergi. tasmu, kopermu, rapi kau siapkan. kau tampak sudah tak ingin lebih lama terjebak di perasaan yang sama dan menganggap pergi untuk melanjutkan hidup adalah jawaban terbaik untuk saat ini.

tidak masalah, ayahku pernah berkata: tidak ada keputusan yang salah. tapi tidak ada keputusan yang selalu benar. kita hanya bisa memastikan bahwa setiap keputusan yang kita ambil saat ini adalah solusi terbaik dari situasi yang kita sedang hadapi saat ini. entah sore atau esok nanti, keputusan itu mungkin tampak sedemikian bodohnya. dan bisa jadi lain waktu keputusan yang sama tidak berujung sama, atau keputusan lain berujung cerita yang sama. we can't be sure..

di dalam persiapanmu, tampak kau bunuh diam-diam setiap kenangan yang perlahan menghantuimu. kau kubur untuk kau tinggalkan. aku tak tahu itu kenangan apa, karna kau tampak selalu enggan menceritakannya. bagimu mungkin hal yang sudah ya sudah, jangan dibawa-bawa lagi. then it's time to move ahead, begitu ya?

mm sepertinya aku pernah juga merasakan hal yang sama. bukankah ketika hatimu terluka karena kehilangan, seketika kau dikunjungi kenangan-kenangan patah hati yang sudah lalu? ketika hatimu damai dalam kesyukuran, seketika dunia terasa beeeegitu indah dan penuh karunia. iya kan? yah sepertinya begitulah adanya perasaan manusia.



namun kemudian kulihat kau tetap membagi kekuatan ke dalam kopermu untuk persediaan, dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. seakan kau bisa meninggalkan endapan kenangan di tempat yang kau kehendaki.

lalu kamu berjalan melewatiku tanpa pesan. tanpa perasaan.

**

tidak apa-apa, manusia sepertinya
memang dilahirkan untuk menyimpan kenangan.
entah di masa lalu,
entah di dalam album,
entah di hatinya sendiri,
atau mungkin disisakan di hati orang lain.