dibawah persegi empat jati, lima belas tahun lalu
kenyataan itu mengalir di sudut mataku
lalu aku seketika merasa
bahwa saat itu kita menangis bersama
aku hanya sedang berkelana dan menemukannya
kau berbisik
aku seakan terlempar ke jalan berkerikil
kemudian tergerus badai pasir dan berguling
lalu aku seketika merasa
bahwa saat itu kita terikat selamanya
lima belas tahun lalu
dari bawah persegi empat jati
kita bicarakan hidupku dengan perasaan kelam
dan hati yang menghitam
kini, lima belas tahun kemudian
kuseru engkau dari kota seberang
duduklah dan mari kita ceritakan kembali
kita urai jerat jerat itu
agar mulai sekarang semua detik berganti
agar jangan ada lagi yang menetap