22 Feb 2014

menunggu

ketika dua hati bertemu, siapa yang sesungguhnya menunggu
jika keduanya pada akhirnya saling menerima?


suatu senja nanti mungkin aku perlu menyisakan sedikit waktu luang untuk mengembara ke dalam diriku sendiri. temukan apa yang sesungguhnya aku ingin, dan melakukannya. siapa yang sebenarnya aku cinta, dan mengungkapkannya.

agamaku tidak pernah mengkhianati rasa cinta, ia justru memuliakannya. bukankah para orang tua di masa lalu selalu bilang bahwa cinta adalah fitrah? ia bukanlah dosa yang harus kusembunyikan bagai aib. pun membiarkannya mengetahui isi hatiku bukanlah sesuatu yang sesungguhnya salah, meski sesungguhnya bukan juga sebuah anjuran. kesalahan baru mungkin tercipta pada keputusan yang akan aku ataupun dia ambil setelah kami sama sama saling mengetahui isi hati masing-masing.

adakah sebaiknya jika aku kembali menyembunyikan diriku ke dalam sebuah teka teki
sebuah puisi,
atau mungkin sekotak rubik?